Terima Kasih Sudah Membenarkan Kesalahan Saya (http itu)

Ops, judul posting ini kok tentang membenarkan kesalahan saya? Bagi penegak hukum, polisi, hakim, jaksa, atau bisa jadi malaikat Raqib dan ‘Atid bisa protes dengan judul tulisan ini. Kesalahan ko dibenarkan! Ndak bener, itu! Kesalahan ya kesalahan. Titik. Ops, tenang dulu sobat. Ambil nafas dalam-dalam, niatkan dalam hati: "semoga saya terhindar dari menjadi manusia yang reaktif". 

Adalah seorang sobat blogosphere, yang tengah hidup dalam dunia tanpa batas, dan mau pergi bertapa untuk menyelesaikan hal yang juga krusial selain blogging. Beliau inilah yang "membenarkan" kesalahan yang selama ini saya perbuat.

Adalah sebentuk form comment pada blogspot, yang salah satu opsinya yaitu Comment as Name/URL. Jika kita klik opsi ini, akan muncul dua baris isian, yaitu Name: dan URL:. Nah, di sinilah letak kesalahan yang saya lakukan selama ini, sejak saya memulai belajar blogging hingga saat kang Noval memberitahukan kesalahan ini.

Karena ketidaktahuan saya, pada baris isian URL:, saya hanya mengisikan adeshendra.com. Bukan http://adeshendra.com atau http://www.adeshendra.com. Hanya beberapa karakter http ini saja. Akibatnya, bila link saya pada komentar di klik bukan halaman blog saya yang muncul, tetapi dapat dipastikan akan muncul halaman ERROR dan ERROR. Dan ini sudah saya buktikan sendiri, setelah kang Noval memberitahukan kesalahan yang saya lakukan ini. Jujur saja, jika saya tidak diberitahu hal ini, kesalahan yang sama akan selalu saya lakukan dan terus saya lakukan hingga kapan pun dan di mana pun!!

Adalah sangat mungkin sudah banyak blogger yang tahu akan hal ini. Tapi bagi saya yang masih hijau ini, hal demikian menjadi sebentuk pengetahuan yang sangat berarti. Terima kasih untuk pembetulan kesalahan ini, kang Noval. :)

Adalah ini maksud dari judul postingan saya. Kesalahan saya dibenarkan, dengan menunjukkan di mana letak kesalahan yang saya lakukan dan hal benar apa yang semestinya saya lakukan. Sebuah dialektika proses yang indah dalam kehidupan ini. 

Semoga saja, bahkan, sang malaikat pun tidak jadi salah paham atas judul posting saya ini. :)