Pelajaran Impian: Stay Dream and Always Take Action!

Hari ini Joko Susilo mengumumkan para pemenang Kontes SEO dengan kata kunci Stop Dreaming Start Action. Saya percaya, para pemenang mendapatkan penghargaan sesuai dengan jerih payah yang mereka korbankan. Bagaimana dengan saya dan blog impian saya? Stay Dream and Always Take Action saja. Hasil yang saya peroleh sesuai dengan perkiraan saya, berbanding lurus dengan upaya yang dilakukan dan waktu saya memutuskan untuk ikut kontes ini.

Ada beberapa pelajaran yang saya petik dari mengikuti kontes ini:

Jika memiliki impian, segera tindak lanjuti dengan tindakan. 
Tidak perlu menunggu lama dan mencari-cari waktu "terbaik" untuk mewujudkan impian kita. Susun rencana dan persiapan dengan baik, tidak perlu terlalu mendetail, kemudian: LAKSANAKAN.
Untuk hal yang satu ini, saya sudah diingatkan oleh sahabat saya, Kang Abi, melalui salah satu postingnya berjudul Stop Dreaming Start Action Menyundul Rekan Seperjuangan! Di posting ini Kang Abi secara tidak langsung mengingatkan, bahwa untuk mengikuti kontes SEO semacam ini, memulai lebih dini adalah lebih baik.

Jika memiliki impian, pastikan memiliki lebih dari satu tujuan.
Maksudnya, pastikan diri kita untuk memiliki tujuan-tujuan lain yang ingin dicapai, selain tujuan utama dari impian kita itu. Layaknya kereta api, maka impian menjadi lokomotif yang menarik gerbong-gerbong tujuan kita. Bisa jadi tujuan utama kita ada pas di belakang lokomotif, atau boleh jadi ada di tengah-tengah rangkaian gerbong, atau malah di gerbong terakhir. Setidaknya, jika satu tujuan (dalam kereta impian) tidak tercapai, kita masih memiliki kemungkinan untuk mencapai tujuan lain dalam kereta yang sama.
Dan menurut saya, hal ini tidak bertentangan jauh dengan prinsip fokus dalam mencapai impian.
Contoh kasus, saya yang nekad (atau bertekad) mengikuti kontes yang secara logika ilmu per-blogging-an sudah mustahil untuk saya ikuti. Tujuan utama adalah ikut kontes dengan tujuan memenangkannya. Tujuan lainnya: saya terpacu untuk rajin mendaftarkan blog nayadreams ke berbagai Social Bookmark, Direktori, dan lainnya, dengan tujuan menyusun backlink bagi blog itu. Di masa-masa berikutnya, hal ini saya yakini akan memberi "kekuatan" bagi blog nayadreams. Selain itu, saya mendapatkan kenyataan eratnya persahabatan di dunia maya,  yang setara dengan eratnya persahabatan di dunia nyata, melalui dukungan dan backlink yang diberikan. Untuk yang satu ini, saya ucapkan terima kasih banyak kepada Kang Abi dan Bang Fitri yang telah dengan sukarela memberikan dukungannya. 

Jika memiliki impian, kerahkan kemampuan terbaik untuk mewujudkannya.
Untuk hal yang ketiga ini, saya terinspirasi petikan puisi-nya Chairil Anwar: "sekali berarti, sesudah itu mati..". Namun demikian, tidak perlu sampai "mati", untuk memberikan arti bagi impian dan usaha kita merealisasikannya. Yang penting, kerahkan kemampuan terbaik kita untuk mewujudkan impian dan keyakinan hidup kita. 

Jika memiliki impian, susun rencana tindakan hingga yang terkecil.
Di bagian ini, saya terinspirasi komentar-nya kang Toha di posting saya Nekad Mimpi, atau Tekad Mimpi?  Berikut tulisan/komentar kang Toha: 

Mimpi itu kalau diseriusi adalah sebuah cita2. Dan menurut MT sebuah Cita-cita itu besar, harus dipecah-pecah dalam potongan yang kecil sangat sederhana sampai rencana itu jalan sendiri, karena terlalu kecil. Karena hal itulah yang membuat kita bersemangat.

Semakin besar yang kita rencanakan semakin besar kemungkinan untuk tidak memulai. Maka cita-citakan lah yang besar, tetapi rencanakanlah tindakan sekecil mungkin.

Jika memiliki impian, yakini ia dan tetaplah berjalan di atas jalur impian itu.
Kita adalah penguasa mutlak atas impian kita. Impian bisa kita pendam dalam angan-angan kita, atau kita wujudkan dalam kenyataan, semua kembali kepada kita. Jika kendala menghadang, tetaplah berada di jalur impian kita. Anggap halangan dan rintangan sebagai penguji dan penguat impian yang kita miliki.

Jika memiliki impian, serahkan hasil akhir dari proses kepada Yang Memiliki Impian dan Menguasai Hidup kita.
Manusia berkewajiban berusaha, Allah jualah yang menentukan takdir kita masing-masing atas impian yang kita "miliki". Berusaha semaksimal mungkin, berikhtiar dengan usaha terbaik kita, kemudian bertawakkal, menyerahkan hasil akhir kepada Allah, dengan ikhlas menerima ketetapan-Nya.

ooo000ooo

Sahabat-sahabat mungkin mau menambahkan hal lain terkait pelajaran yang dapat kita petik dari bersaing dalam kebaikan (kontes) dan memiliki impian? Silahkan berbagi di kolom komentar posting ini.