Alhamdulillah, Yogyakarta Macet!

Posted by adeska on 28 Desember 2010

Puji syukur alhamdulillah, Yogyakarta macet!!! Lho, macet kok disyukuri. Bukankah macet indikasi sudah tidak berimbangnya komposisi ketersediaan jalan raya dengan kendaraan yang melaju di atasnya? Atau cerminan kekurangefisienan pengaturan arus kendaraan bermotor yang ada di kawasan wilayah tertentu? Atau mungkin bisa jadi volume kendaraan yang ada di Yogyakarta saat ini mendapat limpahan dari kendaraan yang datang dari luar wilayah Yogyakarta.

Alhamdulillah, Yogyakarta macet!! Itu yang saya rasakan satu setengah minggu ini. Kemacetan dialami terutama saat melalui jalur jalan yang mengarah ke kawasan wisata di Yogyakarta. Seperti Malioboro contohnya. Badan jalan seakan-akan tidak sanggup menampung sesaknya arus kendaraan yang menuju ke Malioboro. Dan berdasar informasi dari teman yang tinggal di daerah Bantul, jalur jalan menuju pantai Parangtritis dan pantai-pantai sekitarnya juga dipadati oleh kendaraan yang menuju ke dan kembali ke arah kota Yogyakarta.

Alhamdulillah, Yogyakarta macet!! Bila mencermati nomor polisi yang tercantum di kendaraan yang memadati arus lalu lintas Yogyakarta, beberapa dengan plat nomer dari luar Yogyakarta. Apa ini berarti, arus kunjungan pariwisata ke kota Yogyakarta kembali normal setelah terkena imbas letusan Gunung Merapi dua bulan silam? Semoga demikian. Semoga demikian. Karena pariwisata menjadi salah satu dari sekian sumber pendapatan wilayah Yogyakarta. Atau boleh jadi hal kondisi ini karena juga bertepatan dengan liburan sekolah pada akhir tahun 2010 ini? Dengan gairah kunjungan wisata ini, semoga dapat menggerakkan sunggingan senyum di bibir para pihak yang sebagian besar bergantung pada lini pariwisata, dan menjadi hembusan angin segar bagi geliat ekonomi wisata di Daerah Istimewa ini.

Alhamdulillah, Yogyakarta macet!! Semoga kondisi macet ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah Yogyakarta, untuk mengkondisikan Yogyakarta (lebih) Berhati Nyaman lagi. Sehingga hanya kenangan-kenangan manis yang dibawa menjadi bagian dari perjalanan hidup para wisatawan saat berada di Yogyakarta. Bukan gerutuan apalagi cacian menyikapi kondisi yang bagi sebagian orang terasa tidak mengenakkan ini. Semoga bukan itu.

Digg Del.icio.us StumbleUpon Reddit RSS

{ 6 comments... read them below or add one }

prawira mengatakan...

Macet berarti tnda kpercayaan msyarakat luas bahwa keadaan Yogya sudah aman.......
Saya juga bersyukur keadaan Yogyakarta terus membaik mas......
Semoga semua orang dapat merasakannya dan melupakan musibah yg tlah lalu ^_^

Jasa pendaftaran Adsense murah mengatakan...

Sdh sperti diJakarta donk yah mas, padahal sy merasakan hidup diwilayah yg macet tu cape plus kesel krn spertinya perjalanan jd terasa lama meskipun untuk jarak dekat.

mas-tony mengatakan...

salam kenal mas, saya dari mbantul nih
semoga jogja tercinta tidak seperti Jakarta yang macetnya luar biasa, namun saya sendiri sekarang merasakan kalo jalan2 di jogja terutama pas pagi jam sekolah sudah mulai padat

adeskana mengatakan...

@ Prawira: betul mas Prawira, alhamdulillah kepercayaan orang2 terhadap kondisi kota Jogja sudah kembali normal. terhadap pengalaman "berdialog" dengan alam, seperti gempa Jogja dan Merapi, mungkin tidak mudah dilupakan. Namun semestinya hal demikian menjadikan masyarakat Yogyakarta lebih mendekatkan diri kepada Tuhan YME, sesuai agama yang dianut. Lebih mawas diri, lebih banyak berbuat kebajikan, eling lan waspada dan banyak taubat.

@ Jasa pendaftaran Adsense Murah: iya, mas Ade. mungkin 3 atau 4 tahun lagi tidak beda jauh dgn Jakarta dalam hal macetnya!! Jarang2 naik trans Jogja jika ke kantor, jika naik trans ada hal rutin yg saya lakukan: tidur, atau baca2 buku bacaan yg ringan.. :)

@ Mas-Tony: salam hangat dari Jokteng Kulon, mas Tony.
Doa mas Tony saya amini. 18 tahun yang lalu waktu saya merantau ke Jogja, kondisinya masih nyaman, adem dan tentrem. Sekarang? weleh..weleeh, weleeeh... jalannya makin padat dgn kendaraan dan kaki lima... :(

Nuno mengatakan...

Semoga Yogyakarta tetap ramah lingkungan dan tidak macet, kota sepeda, kota seniman, kota pelajar dan kota budaya

Jefry mengatakan...

Apalagi Jakarta, lebih macet mas bisa sampai berjam - jam..

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan Sobat Blogger semua. Komentar Anda, mempermudah saya berkunjung balik.
So, silahkan isi lengkap URL Anda dengan format http://www.domainAnda.com.
Matur nuwun.