Pyaaaarrrrr!!!!
Tanpa menoleh pun saya bisa menebak, piring berisi adonan
tepung untuk pisang goreng yang dipegang kak Nay, jatuh ke lantai ruang masak
dan pecah berkeping-keping.
Tadi malam saya mendapat tugas dari isteri, untuk mengawasi
anak pertama kami yang berusia 9 tahun, yang ingin menggorengkan pisang kepok suntuk
kami sekeluarga. Sambil menjaga dari jarak yang masih terlihat, saya duduk di
meja makan sembari ‘mengunyah’ buku program PHP MYSQL yang dibeli dua hari
lalu.
Nampak anak saya terperanjat, kaki kanan ditumpangkan di
atas kaki kiri, di atas keset kain bekas handuk, dengan muka yang bercampur
antara rasa kaget, takut, deg-degan!
![]() |
Piring Pecah |
“Kaki kak Nay tidak apa-apa kan?”, Alhamdulillaah, kalimat
spontan ini yang meluncur pertama kali dari mulut saya. Bukan kalimat yang bernada
negatif, atau memarahi, apalagi menyalahkan yang muncul dari lidah saya. “Alhamdulillaah,
tidak apa-apa, Abah”, Nay menyahut. Sambil mengamati dari jarak yang aman, saya
minta kakak tetap berdiri di tempat semula, di tempat yang tidak ada pecahan-pecahan
piring berserakan.
“Sudah, Kakak di situ dulu. Abah bersihkan dulu ya?”. Sambil
meraih pengki dan sapu, mengamankan area dan membersihkan pecahan piring yang ada.
Saya dan isteri sudah berkomitmen, untuk tidak menyalahkan
anak-anak atas apa yang dilakukan selama itu tidak membahayakan dirinya dan
diri orang lain di sekitarnya. Selama itu dapat membangun sikap mental dan pola
berpikirnya, kelak.
Andai saya marah dan bersikap menyalahkan, bisa jadi saya
menorehkan rasa bersalah di hatinya.
Andai saya marah dan bersikap menyalahkan, bisa jadi di
waktu-waktu yang akan datang, anak saya tidak berani mencoba dan tidak berani untuk
salah.
Andai saya marah dan bersikap menyalahkan, bisa jadi
berpengaruh pada semangatnya untuk mencoba belajar hal-hal baru dan menantang.
Andai saya marah dan bersikap menyalahkan, bisa jadi, tidak
akan terwujud goreng pisang yang enam, di masa mendatang!
Saya teringat nasihat Guru Jamil Azzaini, agar kita menghabiskan jatah melakukan kesalahan-kesalahan (yang positif, tentunya) selagi muda. Agar kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari kesalahan kita di masa lalu, dan menggantinya dengan kehidupan yang sukses mulia di masa sekarang dan masa depan kelak.
Kredit Foto: http://www.lakesidepottery.com/Pages/pottery-and-ceramic-fix-restoration-repair.html