Janji Itu Menguntungkan, Mengapa?

Posted by adeska on 25 Juli 2008

Lagi-lagi tentang Janji. Setelah memposting Penuhi Apa yang Engkau Janjikan dan Ruginya Berjanji, maka pada tulisan kali ini, kita membahas hal yang menyenangkan dari janji. Janji Itu Menguntungkan, Mengapa? Karena di balik sebuah janji, terdapat makna dan nilai yang lebih dari sebuah pemenuhan janji. Apakah itu? Mari kita bahas bersama-sama.

Setidaknya, terkandung beberapa hal seperti berikut ini, saat janji diikrarkan:
  1. Kepercayaan diri. Keyakinan diri bahwa janji mampu untuk dipenuhi. Orang yang berjanji setidak-tidaknya telah menakar kemampuan dirinya atas pemenuhan janji yang dibuatnya, sebelum ia berjanji. Dan jika janji ia penuhi, akan tumbuh dalam dirinya rasa percaya diri yang baru. Setidaknya tumbuh kesadaran, bahwa saya mampu berjanji dan juga mampu untuk memenuhi janji.
  2. Kedisiplinan. Dengan janji, kita dipaksa untuk berdisiplin memenuhinya, dengan membuat rencana proses dan skedul pemenuhannya. Kalau tidak disiplin, maka akan sering terjadi benturan kepentingan dan jadwal dengan hal-hal lain di luar janji yang dibuat.
  3. Penghargaan diri. Orang akan lebih menghargai diri kita, jika kita selalu memenuhi janji tepat seperti yang kita janjikan. Kepercayaan merupakan bentuk indah dari penghargaan ini. Bila sudah dipercaya, segala hal akan berjalan dengan lancar dan baik. Kepercayaan akan menjadi asset dan potensi diri kita yang sangat powerfull.
  4. Relasi terbina. Dengan janji yang selalu dipenuhi tepat waktu, ikatan relasi yang sudah ada akan semakin menguat. Juga dapat membuka peluang relasi baru, yang datang dari hasil rekomendasi relasi kita sebelumnya kepada pihak lain.
  5. Penghormatan, kehormatan, rasa hormat. Secara natural, rasa ini akan muncul bilamana seseorang selalu memenuhi janji yang ia ikrarkan. Jadi tidak perlu mengharap ini dalam proses pemenuhan janji kita. Ia akan hadir dengan sendirinya, tidak perlu dicari, hanya saja wajib dipelihara. Terkait diri sendiri, akan muncul rasa hormat dan lebih menghargai kepada diri sendiri.
  6. Banyak lagi yang lainnya. Mungkin ada sahabat yang ingin menambahkan? ( :) )
Pada dasarnya, setiap orang memiliki potensi dan kemampuan dasar untuk memenuhi janji. Tapi ketika berjanji, tidak semua memiliki komitmen, keseriusan dan totalitas untuk memenuhinya.
Melihat banyaknya sisi postif dari mengikrarkan janji, maka tidak ada alasan bagi kita untuk takut membuat janji, dengan catatan mempertimbangkan hal-hal di atas. Sahabat mungkin memiliki pandangan lain mengenai hal ini?

Digg Del.icio.us StumbleUpon Reddit RSS

{ 0 comments... read them below or add one }

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan Sobat Blogger semua. Komentar Anda, mempermudah saya berkunjung balik.
So, silahkan isi lengkap URL Anda dengan format http://www.domainAnda.com.
Matur nuwun.