Indahnya Kejujuran

Posted by adeska on 16 Agustus 2008

Kemarin pagi (karena ini sudah dini hari) Jumat yang lalu, saya mengikuti rapat persiapan kegiatan Ramadhan dengan rekan-rekan kerja. Sampai ke salah satu pembahasan terkait pengelompokkan kelompok tadarus menjadi antara yang lancar mendaras dengan yang kurang lancar. Semua dikelompokkan sendiri-sendiri. Terus terang, saya yang pertama kali  tidak bisa setuju dengan usulan ini. Dan membuka argumen dengan mengatakan bahwa: Kejujuran itu Indah.

Jujur itu indah. Bila saat ini kita menyadari diri belum lancar mendaras Qur'an, maka berharaplah agar setelah itu dan seterusnya mau berlatih dan tekun membaca Qur'an. Saya yakin, berangkat dari kejujuran diri ini dan diiringi dengan tindakan nyata untuk memperbaiki diri, maka problema ketidaklancaran ini pasti bisa diatasi. Penilaian atas argumen ini, saya kembalikan ke masing-masing peserta rapat pagi itu. Tapi setidaknya saya sudah menyampaikan bahwa Kejujuran itu Indah.

Dan di postingan malam ini (dini hari ini), saya makin meyakini bahwa kejujuran itu indah. Apa pasal? Ini terkait pembacaan dan aplikasi saya terhadap postingan O-Om tentang Blogger Reactions. Saat diaplikasikan, saya menemukan ada kelebihan kode pada script yang O-Om berikan. Dengan ngawur, saya coba utak-atik sedikit script tadi hingga akhirnya masalah bisa fixed. Temuan itu saya laporkan di comment O-om pada posting bersangkutan. Dan ternyata agak siang setelah jum'atan tadi, O-Om membalasnya seperti berikut ini:


Dari sini, saya menemukan kembali makna jujur itu indah. Dan hal di atas membuat saya semakin salut dengan O-Om. Tidak hanya postingan-nya saja yang berbobot, tetapi karakter dirinya juga patut diperhitungkan.

Digg Del.icio.us StumbleUpon Reddit RSS

{ 4 comments... read them below or add one }

Anonim mengatakan...

Kejujuran itu indah, inilah yang perulu dimaknai dan ini juga lah yang membuat saya menampikan identitas saya di Blog. Karena saya tidak ingin Para sahabat saya kecewa di kemudian hari.
Eit jadi curhat :)

Anonim mengatakan...

@ Artha
Wah, sepertinya ini langkah yang patut saya tiru. Ternyata kita juga perlu memperjelas identitas diri di blog yang kita bangun. Trima kasih atas inspirasi dari p Artha.

Anonim mengatakan...

Jujur itu memang lebih baik daripada kepura-puraan. Kejujuran mungkin terasa pahit di awal, namun selanjutnya malah lebih enak. Kebalikannya dengan kepura-puraan yg terasa enak di awal, tapi pahitnya malah tak pernah berakhir saat sudah terbongkar. hehehe, panjang banget ya?

Anonim mengatakan...

Sepakat mas Ecko. Jujur pahit di depan, nyaman di saat berikutnya. Jujur saja tidak cukup, tapi perlu dikokohkan dengan keberanian. :)

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan Sobat Blogger semua. Komentar Anda, mempermudah saya berkunjung balik.
So, silahkan isi lengkap URL Anda dengan format http://www.domainAnda.com.
Matur nuwun.