Jika waktu dulu cita-cita itu lebih mengarah pada kata MENJADI, dan difokuskan kepada profesi atau jenis pekerjaan tertentu, setelah dewasa ( ceileee, emang udah dewasa dikau!!?? ), menurut saya pemaknaan cita-cita bermetamorfosa menjadi harapan yang ingin direngkuh. Gagasan yang ingin dimanifestasikan dalam perbuatan. Nilai-nilai langit yang dicarikan cara untuk membumi.
Cita-cita, apa pun jua bentuknya, akhirnya menjadi korelasi, kombinasi, dan interaksi antara dua hal: apa yang ingin diwujudkan dengan apa bentuk perwujudannya. Dan ternyata, ada hal ketiga yang tidak bisa kita abaikan begitu saja, yaitu faktor NASIB.
Anda sudah memiliki cita-cita? Jika belum, maka saya sarankan, milikilah cita-cita mulia itu. Peganglah ia erat-erat seperti engkau tengah menggenggam sejumput bulir beras di musim paceklik, yang akan engkau masak untuk makan anak-anakmu. Dekaplah cita-cita itu, laksana engkau dekap sepenuh kasih bayi yang telah dilahirkan isterimu, yang engkau telah bertahun-tahun menantikannya. Peliharalah cita-cita itu sepenuh kasih dan cinta, maka Insya Allah, segala apa yang ada di penjuru langit dan bumi akan berdoa untukmu, agar dilapangkan-Nya jalan saat engkau dalam proses mewujudkannya.
jika Anda telah bercita-cita, dan terasa curam dan mendaki jalan untuk meraihnya, maka bersabarlah. Bersabarlah. Jika seribu langkah telah engkau tempuh, dan belum kelihatan cita-cita Anda akan teraih, maka bersabarlah. Siapa yang akan tahu, jika ternyata di langkah Anda yang ke 1001, di sanalah cita-cita Anda mewujud.
Terkait dengan cita-cita dan perjuangan meraihnya, ada dua kondisi yang bisa kita alami: berputus asa dari jalannya dan lari ke gelapnya gua untuk menjadi pecundang. Atau melakukan segala cara, meskipun jalan yang ditempuh jauh dari kebenaran. Tapi benarkah hanya dua kondisi ini yang harus kita alami? Tentu saja tidak!
Kondisi ketiga yang bisa kita lakukan, yaitu dengan tetap bersabar, segera bangkit dari keterpurukan, sembari terus mencari jalan yang tepat, baik dan benar, untuk mewujudkan segala apa yang kita cita-citakan.
Kalau sudah berbicara tentang cita-cita, maka rasanya saya hanya ingin menambahkan kalimat pembuka di atas:
"Gantungkan cita-citamu setinggi langit, karena hanya langitlah yang bisa membatasi cita-citamu itu!"
Cita-cita, apa pun jua bentuknya, akhirnya menjadi korelasi, kombinasi, dan interaksi antara dua hal: apa yang ingin diwujudkan dengan apa bentuk perwujudannya. Dan ternyata, ada hal ketiga yang tidak bisa kita abaikan begitu saja, yaitu faktor NASIB.
Anda sudah memiliki cita-cita? Jika belum, maka saya sarankan, milikilah cita-cita mulia itu. Peganglah ia erat-erat seperti engkau tengah menggenggam sejumput bulir beras di musim paceklik, yang akan engkau masak untuk makan anak-anakmu. Dekaplah cita-cita itu, laksana engkau dekap sepenuh kasih bayi yang telah dilahirkan isterimu, yang engkau telah bertahun-tahun menantikannya. Peliharalah cita-cita itu sepenuh kasih dan cinta, maka Insya Allah, segala apa yang ada di penjuru langit dan bumi akan berdoa untukmu, agar dilapangkan-Nya jalan saat engkau dalam proses mewujudkannya.
jika Anda telah bercita-cita, dan terasa curam dan mendaki jalan untuk meraihnya, maka bersabarlah. Bersabarlah. Jika seribu langkah telah engkau tempuh, dan belum kelihatan cita-cita Anda akan teraih, maka bersabarlah. Siapa yang akan tahu, jika ternyata di langkah Anda yang ke 1001, di sanalah cita-cita Anda mewujud.
Terkait dengan cita-cita dan perjuangan meraihnya, ada dua kondisi yang bisa kita alami: berputus asa dari jalannya dan lari ke gelapnya gua untuk menjadi pecundang. Atau melakukan segala cara, meskipun jalan yang ditempuh jauh dari kebenaran. Tapi benarkah hanya dua kondisi ini yang harus kita alami? Tentu saja tidak!
Kondisi ketiga yang bisa kita lakukan, yaitu dengan tetap bersabar, segera bangkit dari keterpurukan, sembari terus mencari jalan yang tepat, baik dan benar, untuk mewujudkan segala apa yang kita cita-citakan.
Kalau sudah berbicara tentang cita-cita, maka rasanya saya hanya ingin menambahkan kalimat pembuka di atas:
{ 12 comments... read them below or add one }
bingung sekarang ga kul lagi cita2 apa jadi ga tahu :D
Cita-citaku masa kecil ternyata nggak kesampaian..kayaknya tidak hanya cita-cita saja yang perlu tapi bimbingan dan niat :)
@ Tony
klo saya punya cita2 ingin menjadi seperti mas Tony: seorang internet bussinessman!
mohon bimbingannya, Suhu Tony :)
@ Kanoko
Sama, Kanoko. Saya juga mengalami itu. Tapi cita-cita bermetamorfosa menjadi bentuk lain. Contohnya: blog ini, menjadi bentuk lain dari cita2 yang tidak (belum) terwujud.
Selain cita-cita, memang kita butuh bimbingan dan niat.
Quote: "Gantungkan cita-citamu setinggi langit, karena hanya langitlah yang bisa membatasi cita-citamu itu!"
Wah berarti harapan itu tanpa batas ya mas??,,, hmmm hebat... hehehhe
@ Leoslab
Bisa kita artikan lain juga, mas Leo:
Selama nafas masih dikandung badan, bumi terpijak, langit 'tergantung' di atas sana, selama itu pula cita-cita perlu terus kita tanamkan dan wujudkan.
Yang lebih penting adalah bagaimana kita melalui proses menuju pencapaian cita-cita.
Bila cita-cita kesampaian dengan cara yang tidak baik, nurani lah yang bicara.
iya bang saya ingin menggantungakn tinggi-tinggi nih cita-cita saya :D
Seandainya, setinggi langit tidak tercapai, minimal menggantungkan cita-citanya setinggi langit-langit aja kali yee..:)
@ Abdal Malik
Betul cak Malik. Kemenangan terasa indah bilamana diperoleh melalui perjuangan yang baik.
@ Pencuri Kode
Mari kita bercita-cita, kang Noval.
@ Nugraha
wakakakakakkkk. boleh2 saja begitu kang Nugraha. Temen saya aja dl "menempelkan" cita-citanya di tembok samping tempat tidurnya. :)
Saya juga punya cita2 tinggi...
masih banyak yang harus dikejar, masih banyak yang harus dipelajari, jangan berhenti belajar, kata Mas Ecko, ternyata dia yang ngajarin John Cow :)
*hihi promosi posting*
@ BlogicThink
Siip, harus itu!!!
banyak yang harus dipelajari dan dikejar. So, jangan lupa untuk tetap fokus pada tujuan, untuk apa kita belajar: Cita-cita itu, tentunya.
cita-citaku menjadi pilot , tpi aku gg yakin klo itu bsa trcapai !
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Sobat Blogger semua. Komentar Anda, mempermudah saya berkunjung balik.
So, silahkan isi lengkap URL Anda dengan format http://www.domainAnda.com.
Matur nuwun.