Ini kisah nyata yang saya alami sendiri.
Saya ingin mencoba peruntungan saya di bidang paid review. Setelah berkali-kali mendaftar, selalu kegagalan yang saya dapatkan. Terakhir kali saya mendaftar ke Payingpost, dan e-mail jawaban ini yang saya dapatkan:
Jujur saja, saya akan mencoba kembali hingga ke hitungan yang ke lima puluh kalinya. Jika pada percobaan ke lima puluh kalinya itu saya belum berhasil, hal ini menjadi isyarat bahwa saya perlu mencari jalan peruntungan yang lain dari dunia internet.
Lalu, dari kisah nyata di atas, apa yang menyebabkan saya merasakan indahnya kegagalan itu?
Alasan klise. Bahwa kegagalan itu adalah kesuksesan yang tertunda. Meskipun terdengar klise, pernyataan ini tetap memiliki pengaruh yang besar untuk memotivasi diri bangkit kembali dari keterpurukan perasaan gagal.
Mengetahui apa penyebab kegagalan. Dari e-mail yang saya terima, diketahui bahwa penyebab saya belum berhasil adalah karena jumlah Alexa yang belum memenuhi persyaratan. Dengan mengetahui penyebab kegagalan ini, saya jadi belajar bagaimana menyikapi kegagalan yang terjadi. Dan bagi saya, ini menjadi pelajaran berharga dan jangan sampai disia-siakan.
Intinya adalah, saya menjadi terpacu untuk belajar dari pengalaman kegagalan.
Menyadari proses. Saya disadarkan kondisi, bahwa segala sesuatu meniscayakan proses. Sebelum sekuntum bunga mekar, tentunya ia melewati proses kuncup bunga terlebih dahulu. Dan di dalam dinamika proses, terjadi interaksi yang kuat antara perjalanan waktu, usaha, potensi diri, daya fokus, cinta dan faktor nasib.
Fokus kepada tujuan dan menikmati perjalanan proses dapat menjadi kombinasi unik yang saling menguatkan dalam upaya kita mewujudkan cita-cita.
Tiga hal di atas yang menjadi bingkai saya dalam menatap kegagalan, sehingga saya menemukan bagaimana makna indahnya kegagalan. Di antara sobat-sobat sekalian mungkin ada yang memiliki tips-tips terkait bagaimana menyikapi kegagalan?
{ 16 comments... read them below or add one }
keyword: be PATIENT
........................SUCCESS = WORLD + AKHIRAT
yang saya mau sampaikan klise memang, tapi
kegagalan kita belum sebanding kalau dibandingkan pendahulu kita...
Rosul ajah perlu ditimpuki batu dan berdarah-darah baru beberapa tahun kemudian sukses membawa ajaran-Nya... :D
@ Aboe Azzam
Setuju. No doubt to that! :)
@ Suamimalas
Ini bukan sesuatu yang klise, Bang! Tapi kebenaran sejarah yang tidak terbantahkan. Sholawat dan salam bagi Baginda Rosul sepanjang zaman. Terima kasih sudah berkenan mampir.
Fokus tingkatkan kualitas blog, ntar nek stat udah ok, mau didaptarin dmana aja pasti ok.. Hehe :D udah nyoba buylinkpost?
@ Badoer
Trima kasih atas sarannya. Infonya oke punya.
dari kegagaln bikin kita bekajar untuk sukses,bener gak om?
@ Sandy
dalam porsi yang sesuai, kegagalan dapat menjadi guru terbaik kita, mas Sandy. belajar dari kegagalan itu butuh perjuangan. :)
dimana ada kemenangan disitu pula ada kegagalan
dr kegagalan kt bs belajar untuk mencapai kemenangan
kegagalan adalah guru untuk menuju keberhasilan bro
@ Info Resep
jembatan kemenangan bisa tersusun dari batu2 kegagalan.
@Casual Cutie
betul. selama kita mau belajar dari kegagalan, peluang menuju keberhasilan selalu terbuka.
@ Budi Tarihoran
Setuju, Brow. Trima kasih sudah ke sini. :)
Kegagalan justru membuat semangat kita timbul, dimana letak kegagalan tersebut dan tentunya harus kita perbaiki terus..semangat
@ Kanoko
Setuju!! Tetap semangat! :)
Kalo boleh usul, selain berdo'a dan berusaha keras, coba anda tonton filmnya The Secret, kalo di situs mahal. harganya Rp. 100 ribuan, kelo beli di kaki 5, cuma Rp. 5000. Mau download ebooknya, coba di situs saya ini (bukan promosi lho). Kalo mau cari di tempat lain juga boleh :) Semoga bermanfaat
@ Nugraha
Usulan yg terlalu baik untuk ditolak. Terima kasih mas Nugraha. Saya segera meluncur ke lokasi. :)
Salam senusantara, gembira bertemu tuan di blog indah dan budiman ini.
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Sobat Blogger semua. Komentar Anda, mempermudah saya berkunjung balik.
So, silahkan isi lengkap URL Anda dengan format http://www.domainAnda.com.
Matur nuwun.