Gantungkan Cita-Citamu Setinggi Langit (3)

Posted by adeska on 25 November 2008

Posting kali ini adalah bagian ketiga dari Trilogi Gantungkan Cita-citamu Setinggi Langit. Menyadari bahwa pembahasan tentang cita-cita tidaklah sesederhana yang terlihat dan semudah yang dikira, maka sengaja posting tentang cita-cita tidak saya tuliskan dalam satu postingan saja. Tujuan memecah tema ini ke dalam tiga posting adalah sederhana saja; untuk memudahkan sobat-sobat dalam pembacaannya (menyingkat waktu), syukur-syukur dari yang sedikit ini ada yang membekas di dalam benak kita semua.

Dalam dua posting sebelumnya, ada dua hal yang patut digarisbawahi terkait cita-cita. Yaitu keberanian (tekad) untuk membangun cita-cita dan capaian apa yang ingin diraih dari cita-cita itu.

Lalu, kira-kira dengan jalan apa cita-cita itu akan kita wujudkan. Menurut saya ada beberapa hal yang dapat kita jadikan sebagai pilar dalam menyokong cita-cita yang ingin kita wujudkan:

Find the right vision. Carilah visi yang tepat terkait cita-cita. Jadikanlah diri kita manusia futuristik, yang memahami dan memiliki daya lihat (impian) jauh ke depan. Dengan visi, perjalanan mewujudkan cita-cita tetap terus terjaga dan terarah. Jika proses mencapai cita-cita melelahkan kita, dengan berpegang pada visi ini, akan selalu tercipta motivasi yang membangkitkan kita untuk kembali berproses.

Find the right knowledge. Temukan ilmu pengetahuan yang tepat. Ilmu pengetahuan sejatinya berfungsi memudahkan hidup manusia. Dengan ilmu pengetahuan, kita terbantu untuk mewujudkan kehidupan yang lebih berkualitas. Dan umumnya, korelasi dan kombinasi yang tepat antara cita-cita dengan ilmu pengetahuan akan mengokohkan cita-cita yang dibangun. Misalkan saya bercita-cita menjadi pembuat tempe yang berkualitas tinggi, tentunya saya akan mencari ilmu pengetahuan yang terkait dengan segala seluk belum tempe. Dari ilmu pemilihan bahan, menentukan komposisi campuran bahan pembuat tempe, metode/cara pengolahannya, hingga bagaimana pengemasan produk tempe yang baik. Dan perlu kita camkan, bahwa ilmu pengetahuan bukanlah menara gading dan hanya terkunci rapat di balik pintu kelas/kampus saja. Ilmu pengetahuan bersifat cair dan luwes. Ia mendatangi siapa saja yang mencintainya dan siapa saja yang selalu mengharapkan pertemuan dengannya.

Find the right path. Temukan jalur yang tepat. Jalur disini dapat kita maknai sebagai metode, cara, proses, alur, orbit, pola, sistematika, dinamika. Yaitu segala upaya manusiawi yang dilakukan untuk tercapainya cita-cita. Hal yang perlu digarisbawahi adalah bahwa jalur yang ditempuh/dipilih ini bersifat dinamis, fleksibel, subjektif, sesuai dengan potensi masing-masing diri kita, serta terkait langsung dengan dimensi ruang dan waktu. Adakalanya alurnya berputar, adakalanya langsung menuju ke sasaran cita-cita. Terkait dengan hal ini, prinsip penting yang harus dipegang adalah fokus pada tujuan/cita-cita.

Find the right experience. Temukan pengalaman yang tepat. Belajar dari pengalaman adalah salah satu kunci mewujudkan cita-cita. Dan ia menjadi shortcut bagi kita dalam mengejar cita-cita. Mengapa demikian? Karena hidup kita terlalu singkat bila kita hanya mengandalkan belajar dari pengalaman diri sendiri. Pengalaman orang lain, adalah buah dari proses pembelajaran yang dijalani orang itu. Dan secara prinsip, buah pengalaman ini boleh dipetik oleh siapa saja yang ingin mengambilnya, selama si empunya buah sudi berbagi. Tinggal kebijaksanaan kita untuk jeli melihat, mana buah yang manis dan harus dipetik, serta mana buah pengalaman yang tidak perlu dipetik karena tidak layak kita ambil.
Belajarlah kepada ahlinya, sembari kita membangun potensi diri untuk menjadi diri sendiri.

Find the right time. Untuk poin ini, saya melihatnya sebagai bermakna ganda. Pertama, tentukan target waktu pencapaian cita-cita, agar segala apa yang kita lakukan dalam pewujudan cita-cita dapat kita ukur dengan baik. Kedua, menentukan starting point yang tepat bagi perjalanan kita dalam meraih cita-cita. Lalu, bagaimana memulainya? Untuk hal terakhir ini, saya terinspirasi 3 asas dari AA Gym: Mulailah dari diri sendiri, mulailah dari hal-hal yang kecil, serta mulailah saat ini juga!
Bukankah tembok Cina yang megah, awalnya adalah batu bata kecil yang kemudian saling bersusun dan menguatkan satu sama lainnya?


Setelah itu, apa?

Pertanyaan ini penting kita munculkan, bila cita-cita yang kita impikan telah teraih.

Mungkin Anda bercita-cita ingin menjadi PNS. Dan cita-cita ini ternyata terwujud. Selanjutnya, apakah cita-cita Anda hanya sebatas ingin menjadi PNS saja. Saya harap tidak. Karena perlu ada kesinambungan dari cita-cita Anda yang semula. Dari bercita-cita menjadi PNS, kemudian dapat Anda lanjutkan dengan bercita-cita untuk menjadi PNS dengan kinerja tinggi, memiliki moralitas optimal, dengan kesadaran dan tanggung jawab yang penuh atas amanah yang diberikan kepada Anda, dengan jiwa yang lurus untuk melayani sesama, sesuai dengan bidang di mana Anda ditempatkan.

Dan pertanyaan Setelah itu, apa? kiranya berlaku untuk semua cita-cita yang kita canangkan sejak semula dan berhasil kita raih. Camkan pertanyaan ini, dan rasakan bagaimana dinamisnya hidup kita.

Selamat berusaha meraih cita-cita hidup Anda!

Digg Del.icio.us StumbleUpon Reddit RSS

{ 7 comments... read them below or add one }

Toni Blog mengatakan...

panjang juga seri nya mas :)

Anonim mengatakan...

Aku datangggggg minta recehan :D

asli postingan motifasinya mas
semoga pemikiran orang2 seperti mas adieska ini

Anonim mengatakan...

cita2 sy jd blogger women, bs cr uang tanpa harus menelantarkan keluarga...

Anonim mengatakan...

ck ck ck ck....selamat meraih cita2 jg bt mas adeska

Anonim mengatakan...

@ Tony
maunya menyederhanakan posting, bang Toni, tp jadinya ya tetap kudu dipecah jd 3 postingan.

@ Gelandangan
Trima kasih sudah mampir, bang Maulana. Semoga posting di blog ini membawa manfaat.
Btw,nama saya ades(+ka), bukan adieska lho. :)

@ Info resep
Siiip, saya dukung cita-citanya, Mbak. semoga sukses selalu.

@ Casual cutie
trima kasih. selamat meraih cita2, semoga tercapai segala yang kita cita2kan. amin. :)

Anonim mengatakan...

Jadi inget masa2 SMA dulu...salah satu guru saya selalu membakar semangat saya untuk belajar dan belajar dengan kata-kata "Jadilah Habibie-Habibie muda, jadilah pemimpin-pemimpin muda Indonesia....gantungkan cita2mu setinggi langit...untuk Indonesiamu"

Anonim mengatakan...

@ Rosy
Pembakar semangat yang sangat baik: ada tokoh panutan yang jelas, dan tujuan yang tegas...."untuk Indonesiamu"!!
Trima kasih telah berbagi, mas Rosy. :)

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan Sobat Blogger semua. Komentar Anda, mempermudah saya berkunjung balik.
So, silahkan isi lengkap URL Anda dengan format http://www.domainAnda.com.
Matur nuwun.