Menata Mindset: Membentuk Karyawan Bermental Pengusaha

Karyawan bermental pengusaha, apakah mungkin dibentuk? Karena saya berpandangan, karyawan cenderung hanya menjadi pengikut, pelaksana ansich, eksekutor suatu keputusan/kebijakan, dan cenderung “tidak bebas merdeka”. Posisi karyawan adalah posisi dengan kecenderungan menjadi terkekang, terikat, dan akhirnya kehilangan kemandirian bersamaan dengan melemahnya dan inovasi dan kreatifitas diri. Namun ternyata, pandangan saya ini keliru. Karena dengan menata mindset dan sikap diri, maka karyawan bermental pengusaha, dapatlah dipelajari dan dibentuk.

Adalah Anthony Dio Martin, yang menawarkan kiat membangun 7 mentalitas karyawan luar biasa, sebagaimana berikut ini:

1. Personal Mastery. Jadikan diri Anda bernilai karena memiliki keunggulan, tidak lagi tergantung pada perusahaan.
2. Personal Contribution. Memberikan kontribusi lebih secara maksimal pada perusahaan, jangan berhitung. 
3. Team Mentality. Bekerja dan berusaha bersama tim, bersinergi dan menghargai perbedaan. 
4. Personal Multipreneurship, tidak bergantung pada satu kemampuan saja, harus mau belajar banyak hal. Misalnya finance, marketing, IT dan SDM. 
5. Personal Learning, terus-menerus belajar. 
6. Emotional Mastery. Mengelola emosi, mood, untuk digerakkan dan diarahkan pada hal-hal positif. 
7. Personal Enthusiasm. Selalu antusias (semangat) dalam bekerja. Caranya, dengan membangun rasa gembira dalam rutinitas kerja.
   

[Intisari Maret 2009, halaman 108].

Membaca dan memahami 7 mentalitas di atas, saya berpikir hal ini bisa kita pelajari dan diinternalisasi ke dalam diri. Sehingga karyawan dengan mental pengusaha, sangat mungkin untuk dibentuk dan dibina.

Bagaimana bila dikaitkan dengan proses blogging, apakah kira-kira 7 mentalitas di atas ada gunanya atau tidak ya?