Adalah Anthony Dio Martin, SPsi., MBA., yang menawarkan konsep bagaimana prinsip human resources diterapkan dalam keluarga. Melalui “8 P” merawat tanaman, yaitu:
- Picture (gambaran). Kita harus memiliki gambaran di masa depan anak akan menjadi seperti apa.
- Plan (merencanakan). Siapkan masa depan anak, dengan menabung atau asuransi.
- Plow (membajak). Siapkan lingkungan yang baik untuk anak-anak, ciptakan kondisi agar mereka mau belajar.
- Planting (menanam). Tanamlah benih (hal-hal) yang baik dalam diri anak-anak.
- Prune (memangkas). Bagian yang kurang bagus harus dipesiangi.
- Protect (melindungi). Lindungi anak dari virus-virus yang bisa merusak.
- Pollinate (menyerbukkan). Biarkan mereka saling berbagi.
- Propagate (menyebarkan). Bagaimana anak yang sudah baik bisa mengajari temannya.
[Instisari Maret 2009, halaman 110]
Penerapan prinsip “8 P” ini diterapkan sesuai dengan tahap perkembangan anak, usia dan tingkat pemahaman yang mereka miliki. Bagaimana strategi penerapannya, tergantung dari seni dan strategi “menjadi orangtua” yang dimiliki ayah bunda; sehingga setiap orang tua akan memiliki kiat-kiatnya masing-masing dalam merawat dan menumbuhkembangkan anaknya.
Yang pasti, sebelum sukses menerapkan hal ini kepada anak-anak kita, semestinya kita sebagai orang tua telah lebih dulu berhasil menerapkannya dalam kehidupan kita sendiri. Melalui hal ini, diharapkan kita telah menguasai lebih dulu seni dan strategi merawat anak, termasuk saat menerapkan prinsip HRD di dalam keluarga.
{ 9 comments... read them below or add one }
Ass.wr.wb
Proses merawat, menumbuhkan memang diawali oleh bagaimana kemampuan kita merawat dan menumbuhkan kita (orangtua) yang sudah dewasa selama ini. Hanya kemampuan menerapkan inilah yang tentunya akan berbeda. Apa hasilnya akan sama?
wassalam.
@. jgn bosen2 mampir ke blog ku ya mas.
trims
Neng Rara: Waalaikumsalam. Terkadang, karena "merasa dewasa", orang tua mengalami stagnasi proses. Padahal zaman berubah, dan tantangan silih berganti. Sebagai orang tua perlu selalu mengupgrade diri, terus belajar. Untuk menemukan formulasi yang tepat bagi perkembangan diri dan pertumbuhan anak2nya.
Insya Allah akan mampir2 kembali. Thanks Ra.
iya emang benar...dimulai dari orang tua
orang tua berperan besar dalam tumbuh kembang anak...
tentu hasilnya akan beda :D
sip benar bang kalau bukan dari orang tua yang pertama kali melakukannya siapa lagi??? apalagi sekarang ini kan dunia tambah maju dan berita dimana-mana memperlihatkan kelakuan yang itu sudah diluar jalur, jadi sejak dini mungkin kita harus melakukan dan menerapkan sesuatu yang baik bagi putra-putri kita *weleh kayak orang sudah berkeluarga aja*
================================================
OOT: wah sudah lain nih tampilan kota komentnya :) oh iya ada hadiah ban yang dari dulu belum saya kasih tahu ;))
Ini yang ingin saya keluhkan pada kedua orangtua saya, tapi takut kualat. :) Btw, kutipan yang bagus, Bro. Akan saya terapkan saat mendidik anak-anak saya nanti. Amin.
Nice tips kang Ades as nice as new template of this blog :D
@ ndyteen: setuju. karena tentunya secara pengalaman dan pengetahuan hidup, orang tua telah menghayati lebih dulu daripada anaknya.
@ noval: orang tua mmg menjadi garda pertama bagi anaknya. bukan sekolah, atau pun masyarakat. namun terkadang realita kemasyarakatan tetap perlu dipaparkan kepada anak, agak tidak mengalami kaget sosial dan budaya pada anak.
----------------------> OOT: hadiah ban? masih menunggu info dari kang Noval nih.
@ Ecko: dulu saya hampir menggugat pola didik/asuh orang tua, namun menyadari sebelum itu disampaikan. mungkin karena beda zaman dan beda tantangan sehingga terasa apa yang pernah diterapkan ke saya dulu, terasa ketinggalan... alhamdulillah, jika mengingat ini, saya terus bersyukur karena terlahir dari dan dianugerahi orang tua sebaik ini.
@ Abi: trima kasih utk apresiasinya, kang Abi. ada alasan kuat mengapa ganti template, Kang. :)
hasil yang diharapkan memang agar lebih baik. tapi menurut saya nanti tambah terkesan kaku dalam interaksi keluarga
@ Petamasadepan:harapan idealnya memang itu, mas Adi. Apa yang disampaikan Dio Marthin di atas hanyalah salah satu metoda yg "dapat" diterapkan dalam proses tumbuh kembang anak.
bagaimana ia diterapkan, tentunya seluwes yang orang tua bisa. disinilah sisi eksplorasi hidup berdinamika, hingga ditemukan apa yang namanya seni hidup.
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Sobat Blogger semua. Komentar Anda, mempermudah saya berkunjung balik.
So, silahkan isi lengkap URL Anda dengan format http://www.domainAnda.com.
Matur nuwun.