Mengunduh Duit di Internet

Siang tadi, sebelum pulang, iseng-iseng saya sempatkan datang ke mas Toto, penjual koran dan majalah yang ada di halaman depan tempat kerja saya. Rencananya mau membelikan majalah anak bagi putri saya yang berusia empat tahun, 8 Maret yang lalu. Tapi ternyata terbitnya hari Kamis.

Lihat sana sini. Akhirnya pandangan saya terpaku pada satu Majalah (yang berbentuk buku), yaitu Majalah Intisari. Di cover terbitan Maret 2009 majalah ini, terpampang judul yang langsung menggoda hati:

Mengunduh Duit di Internet

Kalimat ini yang menyihir saya untuk meraih dompet dari saku belakang. Dan menyodorkan selembar uang 20 ribu, untuk saya tukarkan dengan majalah itu.

Mengunduh duit di internet, bisa berarti bisnis dari internet. Memanen uang dari internet, bisnis internet, internet bisnis, atau apalah saja ia dimaknai. Tapi saya menyederhanakan pemahaman saya menjadi seperti ini: menghasilkan uang dari internet.

Di halaman 16, terpampang foto Romi Satria Wahono. Sosok yang identik dengan situs e-learning, yaitu situs ilmukomputer.com. Situs yang menjadi rujukan saya ketika mencari dan membutuhkan tutorial-tutorial komputer yang free of charge. Saya baru tahu kalau situs ini dibuat oleh Romi di tahun 2003, saat beliau masih menempuh studi di Jepang. Situsnya ini yang juga turut serta membentuk personal branding Romi Satria Wahono, selain memang karena kapabilitas beliau sendiri di bidang teknologi informasi dan komunikasi yang tidak diragukan lagi. Dan beliau termasuk orang yang sukses karena personal branding ini.

Membaca tulisan ini, saya jadi bermimpi: bisakah blog membentuk personal branding kita masing-masing, sesuai dengan bidang, minat, keahlian, pendidikan dan profesi yang kita jalani?

Lha, kok aneh! Karena atas pertanyaan ini, jawaban saya hanya satu kata: BISA. (Bagaimana caranya? Saya juga masih nyari-nyari :) ..... ngimpi mode: On).


Note:
Uang 20 ribu adalah price (biaya, harga) yang saya bayarkan untuk sebuah value (nilai) informasi yang saya dapatkan. Saya berpikir, value yang saya dapatkan bernilai lebih dari sekedar price yang telah saya korbankan. Titik impas antara price dan value sebenarnya telah terlampau oleh pemikiran ini. Value yang saya dapatkan, bernilai lebih dari price.