5 Menit untuk 5 Tahun - Cokelat

Posted by adeska on 08 Juli 2009

Sudahkah Anda memilih hari ini? Semoga sudah. Ambillah hak Anda, untuk memenuhi hak Anda sebagai warga negara bangsa ini. Memang tidak ada kewajiban Anda untuk memilih salah satu dari tiga pasangan yang ada, namun coba rasakan getaran "kewajiban moril" -Anda termasuk setiap elemen bangsa ini- untuk memberikan yang terbaik bagi Tanah Air Tercinta ini. 

Boleh Anda tidak ikut memilih, namun camkan kata-kata ini: dengan tidak menggunakan hak suara (hak pilih), berarti kita ikhlas untuk tidak melancarkan pengawasan, kritisi, atau apa pun juga, terhadap arah perjalanan bangsa yang diambil oleh pemimpin kita. Kita seakan-akan jadi tidak memiliki hak untuk turut serta mengawasi jalannya pemerintahan 5 tahun ke depan. 

Berbeda halnya, jika kita menggunakan hak pilih kita pada hari ini. Menurut saya, kita jadi memiliki hak dan ikatan untuk turut serta mengawasi dan mengkritisi para pemimpin bangsa ini, selama 5 tahun berikutnya. (Kok terkesan sok ya?.... Terserah Anda menilai dah... :) ).

Anyway, lagu Cokelat berjudul "5 Menit untuk 5 Tahun" berikut begitu menginspirasi saya, sehingga perlu saya kopas di postingan ini:


5 Menit untuk 5 Tahun
Ayo semua kita memilih
Yang terbaik untuk negeri ini
5 menit kita memilih
5 tahun kan kita jalani

Jangan hanya menjadi putih
Suara kita sangat berarti
Memilihlah untuk Indonesia
(Pilih yang terbaik)


Semoga bangsa kita berhasil memilih pimpinan yang terbaik dari pilihan-pilihan baik yang ada.

Ngomong-ngomong, waktu membuka kertas suara di bilik TPS tadi, saya membatin begini: "saya titipkan pilihan, suara dan harapan saya untuk Anda berdua. Semoga tidak salah pilihan saya terhadap Anda. Bismillaahirrahmaanirrahiim, Innaa Lillaahi wa Innaa Ilaihi raaji'uun. Amin"

Digg Del.icio.us StumbleUpon Reddit RSS

{ 11 comments... read them below or add one }

adedosol mengatakan...

Pertamax..Semoga pilpress berjalan lancar ya mas

abbie mengatakan...

Saya sdh milih setelah pemilu kemarin absen krn gak kedata. hiks..
Ternyata sy dlu salah satu korban kaconya dpt.

BTW, thx sdh maen k blog saya mas. ;)

Indonesia Menulis mengatakan...

Semoga 5 tahun kedepan bisa menjadi lebih baik, meski kita memilih cuma 5 menit. oia mas ada Award buat sampeyan, silahkan diambil....

BlaGaBloGer mengatakan...

Aku juga nyontreng loohhh ^_^

munawar am mengatakan...

saya ikutan memilih meski jagonya tersisih; ini prinsip dalam demokrasi, jadi siap menang siap kalah; yang menang tidak sombong yang kalah tidak menyerah untuk menjadi warga bangsa yang baek;

Subagya mengatakan...

hehehhehe pas pemilu ketiduran ....

adeska mengatakan...

@ adedosol: semoga hingga presiden terpilih dilantik, dan seterusnya, mas. jangan lagi ada korban bom2 teroris di bumi kita ini. amin.

@ abbie: betul kang Abbie. dpt bermasalah, berarti pengelolaan data kependudukan di negara kita harus terus dibenahi.

@ Indonesia Menulis: amin..amin. siap meluncur ke blog sampeyan, Kang!

@ BlaGaBloGer: selamat!! Anda, kita, termasuk warga yg ikut aktif menentukan arah bangsa ini 5 tahun ke depan.

@ munawar am: siiippp, kang Nawar. lebih baik lagi jika peserta yg kalah pemilu tidak surut semangatnya utk memajukan Indonesia ini.

@ subagya: wakakakakakkk...kecapean begadang ngebblog Guru Subagya? yg penting tetap mendukung pemilu dan presiden terpilih dach... :)

Neng Rara mengatakan...

assalamualaikum,
dh lama ga mampir,gmana kbrnya mas,sehat?
pemilu udh berakhir, pemenangnya dh diterlihat, tinggal lht kebijakan sang pemenang ke depannya,
mdh2an sukses membangun negeri.
amin
wassalam

adeska mengatakan...

@ Neng Rara: Waalaikumsalam. alhamdulillah, kabarna baik dan sehat, neng Rara. hanya lg mandeg bloggingnya.
amin...amin. yups, setuju banget. mari kita dukung para pemimpin yg berniat memajukan bangsa dan negara ini. wassalamualaikum.

Abi mengatakan...

Gak pemilu legislatif gak pemilu pilpres selalu saja pihak yg kalah merasa di curangi dan trus-trusan protes, menuntut diadakan pemilu putaran dua, imbasnya negara harus keluar duit banyak lagi buat dana pemilu, nanti kalau kalah lagi protes lagi...hehehe itulah demokrasi atau crazy:D

adeska mengatakan...

@ Abi: itulah crazy demo :D. calon2 pemimpin hanya siap menang, sering tidak siap kalah dgn legawa. semoga ini bisa menjadi pembelajaran dan pendewasaan bangsa kita ini.
sebaiknya yg kalah tetap mendukung bangsanya, dgn memberikan yg terkait. :)

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan Sobat Blogger semua. Komentar Anda, mempermudah saya berkunjung balik.
So, silahkan isi lengkap URL Anda dengan format http://www.domainAnda.com.
Matur nuwun.