Tikus Makan Tikus

Posted by adeska on 09 Januari 2010

Seringkali, saya menyatakan terima kasih terdalam kepada bangsa hewan yang ada di bumi manusia (mengambil judul buku Pramoedya Anantatoer) karena juga sangat berjasa dalam menopang aktifitas hidup saya. Pun hingga saat ini.

Saat makan, agar kategori 4 sehat (5 sempurna, jika tambah minum susu) terpenuhi, maka dipiring makan saya juga perlu ada lauk. Entah itu ikan, ayam, daging, ataupun semua hasil olahannya.

Jika saya berniat ibadah qurban, tabungan dana yang mencukupi untuk niat ini menjadi tidak berarti tanpa adanya kambing, sapi, atau hewan ternak lainnya. Saya membutuhkan hewan qurban untuk memenuhi niat ibadah ini.

Pun dalam hal-hal lainnya, saya tetap membutuhkan bangsa hewan.


Jika ditarik dalam lingkup sosial yang lebih luas, ternyata hewan juga berperan tidak sedikit. Termasuk penggunaan nama hewan untuk mewakili suatu kondisi, gagasan, gambaran perasaan dan lain-lain.

Contoh paling lumrah, mencari kambing hitam, untuk mewakili gagasan adanya pihak yang dapat disalahkan atas sebuah kasus atau tragedi. Ketika mengumpat, atau mewakili pertemanan yang sedemikian akrab, nama hewan pun digunakan sebagai medium. Sobat karib saya yang dari Gresik, Jawa Timur, contohnya. Saat mengumpat, atau lama tidak bertemu, biasa mengucap lantang: "jangkrik kowe, kok suwe menghilang!!!". Saya pun menjawab dengan tenang: "heeh, jangkrik tenang! Kok ya lama tidak ketemu. Dasar dianc...."". Ucapan ini untuk memulai pertemuan dua sahabat yang lama tidak bertemu. Di Jawa, hewan berkaki empat yang menggonggong pun juga digunakan saat mengumpat dan melampiaskan kekesalan/emosi marah dengan cara kasar.

Termasuk ketika suatu hari. Nama hewan terlontar dari mulut saya. Dasar tikus!!! Tikus tak tahu diri!!! Pasalnya, tetikus saya dimakan tikus sungguhan. Tikus makan tikus. Sehingga ekor tetikus saya putus, dan saya pun untuk sementara tidak bisa menggunakannya.

Seberapa parah akibat tindakan tikus di rumah saya, berikut gambarnya:



Karena Tikus Kabel Tetikus Putus


Beruntung tetikus ini bisa saya obati sehingga akhirnya bisa saya gunakan kembali, meskipun bentuk dan tampilannya tidak semulus bentuk dan tampilan sebelumnya. Namun setidaknya ia masih bisa saya gunakan.



Menyambung Ekor Tetikus

Apakah memanfaatkan seoptimal mungkin barang yang dimiliki termasuk kategori lifestyle? Mungkin rekan-rekan punya pandangan sendiri untuk hal ini. Selamat berlibur akhir pekan. Salam sukses.


Note:
Blog ini termasuk yang nekad ikut kontes SEO Astaga.com lifestyle on the net. Jika Sobat berkenan mendukung, bisa memasang di blog Sobat hal berikut:
anchor text: Astaga.com lifestyle on the net
url : http://www.adeshendra.com/2009/12/astagacom-lifestyle-on-net.html
Harap diinformasikan perihal dukungan Sobat ke blog ini. Dukungan yang Sobat berikan, menjadi motivasi yang sungguh besar nilainya bagi blog ini. Terima kasih.

Digg Del.icio.us StumbleUpon Reddit RSS

{ 17 comments... read them below or add one }

Ali Masadi mengatakan...

ha..ha..ha.. kirain tikus apaan..

kank_ripay mengatakan...

mantap bener kank tulisannya... ku juga sampai ketipu.. hem.. parah juga tikus2 nya ya???

adedosol mengatakan...

sama2 tikus yg satu bermanfaat yg satu malah mrusak, yah tp smua makhluk diciptakan pasti ada gunanya. tetap smangat dgn kontes seonya sdh di puncak tuh mas, sip

suarakelana mengatakan...

Begitulah kalau tikus jengkel tehadap pesaingnya. Cara yang bagus mengungkapkan kekesalan. Salam.

astaga.com lifestyle on the net mengatakan...

@ Ali Mas'adi: wakakakak.. permainan kata2, Brow :)

@ kank_ripay: hehehehe...memang parah banget. kabel saja ampe putus digigitin.

@ adedosol: setuju, kang Ade. semua dicipta utk berguna. tolong dukungan morilnya utk kontes ini, ya. thanks.

@ suarakelana: Iya. pesaing yg tidak berimbang. terima kasih atas apresiasi dan kunjungannya. salam kenal.

munawar am mengatakan...

sebelum terjadi tikus-01 makan tikus 02,
bagaimana tikus 01 bisa masuk ke ruangan tikus 02 sehingga memporakporandakannya?

untuk kontes seo nanti saya pasang dukungannya di blog links blog saya; so, ditunggu saja

AriantoSam mengatakan...

tikusnya kasih makan dunk boss.... biar g sembarang makan hehehe.... :)

adeskana mengatakan...

@ Munawar AM: hehehe, ternyata banyak sudut di kamar saya yg menggoda tikus utk berdatangan. :).
Maturnuwun sanget atas dukungan kang Nawar. mjdi penambah semangat utk terus berusaha.

@ AriantoSam: wakakaakkkkk....tikusnya milih2 sich makannya. :)

Hadi mengatakan...

Masih lebih berbahaya tikus kantor bro, kalau yg ini saya juga sama xixixi

neng rara mengatakan...

assalamualaikum..
mendamparkan diri ke tempat ini. tulisan yang menarik, sy melihatnya tidak hanya sebuah "mouse', tp gambaran sebuah kehidupan sekitar kita.
salam

Anonim mengatakan...

di DPR juga banyak tikus tuhhh..

astaga.com lifestyle on the net mengatakan...

@ Hadi & Rakadewa: kalau yg ini, perlu pemburu "tikus" yg profesional, Brow. karena ndak sembarang tikus. :).

@ Neng Rara: waalaikumsalam. haturnuhun, neng Rara. mantap komennya: memang ini jg menjadi gambaran kehidupan sehari2. wassalam.

Bung Eko mengatakan...

Alamak....
Judulnya amat sangat menipu nih...
^_^

Nugraha mengatakan...

Apa bisa disamakan dengan istilah "jeruk makan jeruk" (seperti di iklan itu tuh...) :) Beurit tuang (eh ngahakan) beurit

adeskana mengatakan...

@ Bung Eko: hehehehe...untung hanya judulnya, mas Eko. bukan tindakannya.. wakakakk.. :)

@ Nugraha: yg ini jeruk satunya hanya bisa "dimakan". pasif. aktif jika digerakkan. nah looo.. :)

Hendra mengatakan...

Kwkwkwkwkw...saya ketipu waktu liat judulNya, ikut kontes seo astaga yach kang?! mantap dach saya dukung...

adeskana mengatakan...

@ Hendra: hehehehe, maaf...maaf. iya neh, ikut kontes. tp harus jaga motivasi biar terus semangat optimasi blog.

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan Sobat Blogger semua. Komentar Anda, mempermudah saya berkunjung balik.
So, silahkan isi lengkap URL Anda dengan format http://www.domainAnda.com.
Matur nuwun.