Jujur, saya tidak suka politik. Tidak berafiliasi ke partai politik mana pun. Dan terkadang masih sering terpengaruh stigma: politik itu tidak bersih, sarat kepentingan, tidak ada kawan atau lawan abadi - yang ada kepentingan semata. Tapi saat pemilu 9 April 2009 lalu, saya tidak mau menjadi golongan putih (atau tidak ikut Pemilu, dan tidak memilih). Pandangan pribadi mengatakan, jika saya golput, saya tidak mempunyai hak untuk mengkritisi atau "mengadili" orang-orang yang terpilih memimpin bangsa ini. Karena saya ikut memilih, maka dengan tenang hati saya bisa menumpahkan uneg-uneg, termasuk melalui media blog.
Namun 2 tahun terakhir saya makin disadarkan bahwa, politik adalah dinamika bangsa. Politik (juga) berpengaruh terhadap dinamika bangsa. Ekonomi, sosial budaya, dan banyak lini kehidupan masyarakat. Sayang, saya belum menemukan data, seberapa jauh pengaruhnya politik bagi masyarakat bangsa Indonesia.
Harapan saya, dan mungkin kebanyakan orang lainnya, bagaimana pun gejolak dinamika politik, yang penting suasana tetap kondusif, damai tenteram, dan dinamika ekonomi (dan lainnya) berjalan lancar dan sejahtera.
Ini harapan sederhana, dan bisa jadi benar-benar menyentuh akar rumput seperti saya ini. Yang penting, saya (dan kita semua) bisa berkegiatan untuk menjalani hidup dan menghidupi orang-orang yang menjadi tanggung jawab kita, dengan enak, nyaman dan suasana damai.
Menutup posting ini, saya tetap berkesimpulan bahwa sidang paripurna DPR membahas Grand Final Pansus Century, memang Seru!!
{ 12 comments... read them below or add one }
kayak nonton film aja ..
pertanyaan saya sederhana:
sebenarnya kita rakyat jelata ini dapet apa dari pentas politisi tersebut?
Sebenarnya tergantung kita melihat..kita mau menertawakan keadaan, atau kita ingin merubah keadaan...
@kang nawar : dapat backlink kali yak,xixixi
Sy malah jarang mengikuti perkembangan kasus century jd bingung sendiri
Kasihan rakyat kecil mas,,korban dr permainan pejabat dan org2 korup
setuju dengan pendapat Kang Nawar di atas, kita rakyat kecil ini dapat apa sih dari kisruh Century? NOL BESAR! Malah puyeng ngelihat tingkah polah para politisi yang sok membela rakyat kecil. Mendingan nonton sepakbola deh. Hehehe...
@ Ali Mas'adi: hehehe, seperti nonton drama...politik :).
@ Munawar Am: secara langsung memang tidak "terasa", kang. tapi semoga ada pembelajar politik di dalamnya. dan pelajaran bahwa: tidak mudah menjadi pendengar yg baik itu. :)
@ Okta: saya pilih opsi 2, merubah keadaan menjadi lebih baik, dgn kondisi, posisi dan kemampuan masing-masing.
@ Pancallok: hehehe, ndak nyadar saya... :) :)
@ Adedosol: saya juga sering luput membaca/nonton berita, kang Ade. tp belajar mengikuti dan memahami sedikit dikit.
@ Soljob: setuju. sepertinya rakyat selalu mendapat peran penting: menjadi tumbal bagi kuasa :( :(
@ Bung Eko: setuju, Bung Eko! kemarin jg sempat terbawa emosi. tapi yen dipikir2, mending nonton bola ato kejar tayang saja.. :)
bosen Century terus...
@ Sarimin: bosen??? sammmaaa.. :) :)
Sampe bosen saya lihatnya...
buJaNG: hehehe, sammaa, kang.
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Sobat Blogger semua. Komentar Anda, mempermudah saya berkunjung balik.
So, silahkan isi lengkap URL Anda dengan format http://www.domainAnda.com.
Matur nuwun.