Kehendak, Kemauan atau Keinginan

Posted by adeska on 01 April 2009

Jika dilihat sekilas, tidak ada yang berbeda dari ketiga istilah di atas: Kehendak, Kemauan, Keinginan. Namun setelah membaca buku Membongkar Tiga Rahasia, karya Agus Mustofa (Padma Press, 2009), ternyata ketiga istilah itu memiliki substansi yang berbeda. Dalam posting kali ini, saya merangkum tulisan Agus M. yang berjudul “Kehendak ataukah Keinginan” (halaman 166-173) untuk Anda.

Kehendak merupakan dorongan hati untuk melakukan sesuatu, tanpa dipengaruhi oleh nilai-nilai baik atau buruk. Dorongan ini bersifat murni dari dalam diri, tanpa melibatkan atau terpengaruh orang.

Kemauan, adalah dorongan untuk melakukan sesuatu karena terstimulasi (ada pengaruh) dari luar diri. Kata ini mengindikasikan ada yang akan dilakukan sebagai reaksi atas tawaran tertentu dari luar. Sedangkan keinginan, dari kata dasar ‘ingin’, menunjukkan adanya suatu kebutuhan terhadap sesuatu. Bahkan bukan hanya kebutuhan, melainkan juga adanya dorongan untuk memuaskan (hasrat) diri.

Seniscayanya kita harus kritis terhadap diri kita dalam menata hati. Dorongan untuk berbuat dalam diri itu karena kehendak, kemauan ataukah keinginan. Jika itu adalah karena ‘kehendak’, maka dorongan yang mendasari perbuatan biasanya bersifat netral dan murni. Ia muncul dari fitrah kita sebagai manusia. Dan, ini berkorelasi positif dengan kehendak Allah SWT.

Dapat disimpulkan bahwa kehendak manusia memiliki dua nuansa. Nuansa pertama, adalah kehendak yang bersifat dorongan fitrah. Kehendak ini memiliki kesamaan antar sesama manusia, seperti kehendak berbuat kebajikan, bertuhan dan beragama secara benar, kehendak menolong sesama, kehendak untuk hidup tenang dan damai, dan lain-lain.

Nuansa kedua, ‘keinginan’. Biasanya menggambarkan kehendak yang bersifat egoistik. Seperti keinginan untuk berkuasa, memperoleh harta benda, mengalahkan orang lain, berbuat jahat, dan lain sebagainya. Nuansa kehendak yang kedua ini berpotensi untuk bertabrakan dengan kehendak manusia lain, karena kehendak yang murni itu bergeser menjadi keinginan yang bersifat egoistik: kehendakku, kehendakmu, dan kehendaknya.

Sekian. Semoga bermanfaat bagi kita semua, sebagai bahan perenungan dalam menjalani keseharian kita. Amin.

Digg Del.icio.us StumbleUpon Reddit RSS

{ 4 comments... read them below or add one }

abi nasywa mengatakan...

kehendak=niat
kemauan (kuat)=azam
keinginan >< kebutuhan

halo kang...

adeska mengatakan...

@ Abi Nasywa: thanks utk tambahan bahasannya. halo juga, kang Azzam...

LiveRpudLian mengatakan...

hahay.. blog akuh ancur sangad kang, mao bntuin ngerapihin kga? www.liverpudlianarea.blogspot.com
mHon bantuan na eaa... hagz..hagz..

adeska mengatakan...

@ LiveRpudLian: saya sudah ke blog sampeyan. silahkan dicek komentar saya. trima kasih telah mampir. salam kenal.

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan Sobat Blogger semua. Komentar Anda, mempermudah saya berkunjung balik.
So, silahkan isi lengkap URL Anda dengan format http://www.domainAnda.com.
Matur nuwun.